Senin, 22 Mei 2017

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) CELUKAN BAWANG

IPA TERAPAN
LAPORAN OBSERVASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) CELUKAN BAWANG


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

1.      MADE HEROIKA NUSABANGSA                                    NIM. 1513071026
2.      KOMANG EDI SUASTRAWAN                                         NIM. 1513071038
3.      LINDA PURBASARI                                                            NIM. 1513071045
4.      SEPTYAN WAHYU WIDYANTO                                       NIM. 1513071044








JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS  MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GENESHA
SINGARAJA

2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Listrik merupakan bagian yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, hampir semua aktivitas manusia di segala bidang memerlukan listrik. Kebutuhan akan energi listrik saat ini bukan hanya menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, tetapi sudah menjadi kebutuhan setiap orang termasuk yang tinggal di desa- desa terpencil. Semakin hari kebutuhan akan listrik terus mengalami peningkatan.
Di Indonesia sendiri kebutuhan akan energi listrik tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Namun kenyataannya jumlah listrik saat ini sangatlah minim untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat yang semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut berbagai upaya telah dilakukan salah satunya yaitu membuat pembangkit listrik dengan berbagai tenaga seperti pembangkit listrik tenaga tenaga diesel (PLTD, pembangkit listrik tenaga Angin, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP),pembangkit listrik tenaga ombak, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan lain-lain. 
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik tenaga thermal yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di dunia, karena efisiensinya yang sangat baik sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. Prinsip kerja dari PLTU adalah mengubah energi termal yang dimiliki oleh uap menjadi energi listrik melalui pemanfaatan air laut untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi yang akan digunakan sebagai penggerak generator untuk menghasilkan energi listrik. Salah satu pembangkit listrik tenaga uap di Bali adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang. PLTU Celukan Bawang memiliki peran yang signifikan dalam memasok energi listrik khususnya daerah Bali.
Berdasarkan latar belakan diatas maka penulis tertarik membuat karya  tulis yang berjudul laporan observasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Celukan Bawang.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1.   Bagaimanakah profil Singkat PLTU Celukan Bawang?
2.   Bagaimanakah proses produksi listrik di PLTU Celukan Bawang?
3.   Bagaimanakah standar keselamatan kerja yang diterapkan di PLTU Celukan Bawang?
4.   Bagaimanakah pendistribusian Hasil Produksi listrik PLTU Celukan Bawang?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.   Menjelaskan profil Singkat PLTU Celukan Bawang
2.   Mendeskripsikan proses produksi listrik di PLTU Celukan Bawang
3.   Menjelaskan standar keselamatan kerja yang diterapkan di PLTU Celukan Bawang
4.   Menjelaskan pendistribusian Hasil Produksi listrik PLTU Celukan Bawang

1.4  Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Bagi Penulis
Dengan adanya penulisan makalah ini, maka bagi penulis dapat dijadikan sebagai pelatihan penulisan karya ilmiah, sehingga penulis memiliki keterampilan untuk menulis karya ilmiah, selain itu penulisan makalah ini untuk menunjang  pembelajaran khususnya pada mata kuliah IPA Terapan.

b.      Bagi Pembaca
Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan kepada pembaca untuk memberikan sumbangan ilmu mengenai profil singkat, proses produksi lisrik, standar keselamatan kerja, dan pendistribusian listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Listrik
Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik adalah sumber energi yang dapat dialirkan melalui kabel. Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian setelah bertahun - tahun semenjak ide Thales dikemukakan, baru kemudian muncul lagi penapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph priestley, Charles De Coulomb, AmpereMichael Farraday, Oersted, dll. Dalam hal kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris.
Michael Faraday adalah ilmuwan Inggris yang mendapat julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya. Faraday lahir 22 September 1791 di Newington, Inggris. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Dia juga menemukan alat yang nantinya menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber panas yang praktis.
Untuk membantu ekonomi keluarga, pada usia 14 tahun Faraday bekerja sebagai penjilid buku sekaligus penjual buku. Di sela-sela pekerjaannya ia manfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku, terutama ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia.

Ketika umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir Humphry Davy, seorang ahli kimia yang juga kepala laboratorium Royal Institution. Selama mengikuti ceramah, Faraday membuat catatan dengan teliti dan menyalinnya kembali dengan rapi apa yang didengarnya. Kemudian, berkas catatan itu ia kirimkan kepada Humphry Davy disertai lamaran kerja. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday sebagai asistennya di Laboratorium Universitas terkenal di London. Saat itu dia berusia 21 tahun.
Di bawah bimbingan Davy, Faraday menunjukkan kemajuan pesat. Awalnya, ia hanya bekerja sebagai seorang pencuci botol. Tetapi, berkat kegigihannya dalam belajar, hanya dalam waktu relatif singkat, ia dapat membuat penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri, yaitu menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat berhubungan dengan para ahli ternama, seperti Andre Marie Ampere. Di samping itu, ia juga mendapat kesempatan berkeliling Eropa bersama Davy. Pada kesempatan itu, Faraday mulai membangun pengetahuannya yang praktis dan teoritis.
Davy memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday dan telah mengantarkan Faraday pada penemuan-penemuannya. Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini, Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat.
Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang kelistrikan.
2.2  Pembangkit Listrik
2.2.1 Pengertian Pembangkitan Tenaga Listrik
Proses pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi tenaga primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator listrik dan selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga listrik.

2.2.2 Fungsi Pembangkit Tenaga Listrik
                  Pembangkit tenaga listrik adalah tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan energi listrik. Pusat pembangkit berfungsi membangkitan atau menghasilkan energi listrik melalui proses generator listrik.
Energi listrik yang dihasilkan merupakan proses konversi dari sumber energi primer yang dapat berupa energi air, panas bumi, nuklir, bahan bakar dsb. Komponen Utama dalam sub sistem ini adalah peralatan turbin yang berfungsi mengkonversi sumber energi primer menjadi energi mekanik, kemudian melalui alternator dapat dihasilkan energi listrik.

2.2.3 Kelengkapan Pada Pusat Pembangkit Listrik
                  Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah:
1.      Instalasi sumber energi (energi primer) yaitu instalasi bahan bakar untuk pusat pembangkit termal dan atau instalasi tenaga air)
2.      Instalasi mesin penggerak generator listrik yaitu instalasi yang berfungsi sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak generator listrik
3.      Mesin penggerak generator listrik, dapat berasal dari ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas, dan turbin air
4.      Instalasi pendingin yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.
5.      Instalasi Listrik yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
a.    Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik
b.   Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan instalasi penerangan,
c.    Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan pengisiannya serta jaringan arus searah terutama yang digunakan untuk proteksi, kontrol, dan telekomunikasi.

2.2.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembangkitan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembangkit tenaga listrik adalah:
1.  Perkiraan beban (load forecast)
Terkait dengan rencana jangka waktu pembangkitan (misal 15-20 tahun), besar beban puncak, beban harian, dan beban tahunan, dan lain-lain terkait dengan jangka waktu.
2.  Perencanaan pengembangan (generation planning)
Harus dilakukan perencanaan pengembangan kapasitas, biaya poduksi, dan memperhitungkan investasi dan pendapatan atau hasilnya.
3.  Perencanaan penyaluran (transmission planning)
Diantarannya adalah memperhatikan pengembangan tansmisi dari tahun ke tahun, system transmisi, biaya pembebasan lahan yang dilalui transmisi, system interkoneksi, rangkaian instalasi transmisi, biaya konstruksi transmisi, sistem transmisi, dan lain-lain.
4.  Perencanaan subtransmisi (subtransmission planning)
5.  Perencanaan distribusi (distribution planning)
Memperhatikan rencana supply utama pada bulk station, besar tegangan subtransmisi, sistem jaringan subtransmisi, dan lain-lain.
6.  Perencanaan pengoperasian (operation planning)
Merencanakan sistem pengoperasian, merencanakan program computer, load flow program, dan lainnya agar pengoperasian dapat efektif dan efisien.
7.  Supply bahan bakar (fuel supply planning)
Merencanakan kebutuhan bahan atau sumber energi primer, ketersediaan bahan bakar, sistem pengiriman, dan lain-lain.
8.  Perencanaan lingkungan (environment planning)
Memperhatikan lingkungan sekitar, bentuk plant, lokasi, dan desain pengolahan limbah, dan lain-lain.
 9. Perencanaan pendapatan (Financial planning).
10.Riset dan pengembangan (research & development planning/R&D planning)
Riset dan pengembangan terkait pengembangan sistem pembangkit, meliputi biaya, karakteristik, dan kelayakan alternatif sumber energy dan pengembangan teknologi, dan lain-lain.

2.2.5 Jenis-jenis Pembangkit Tenaga Listrik
      A. Konvensional
1.      Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, atau gas sebagai sumber energi primer. Untuk memutar generator pembangkit listrik menggunakan putaran turbin uap. Tenaga untuk menggerakkan turbin berupa tenaga uap yang berasal dari ketel uap. Bahan-bahan bakar ketelnya berupa batu bara, minyak bakar, dan lainnya.
2.      Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pada Pembangkit listrik tenaga gas, energi primer berasal dari bahan bakar gas atau minyak. Untuk memutar generator pembangkit listrik menggunakan tenaga penggerak turbin gas atau motor gas. Untuk memutar turbin gas atau motor gas menggunakan tenaga gas. Gas berasal dari dapur tinggi, dapur kokas, dan gas alam.
3.      Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD)
 Pada pusat pembangkit listrik tenaga diesel, energi primer sebagai energi diesel berasal dari bahan bakar minyak atau bahan bakar gas. Untuk memutar generator pembangkit listrik menggunakan tenaga pemutar yang berasal dari putaran disel.
4.      Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG dimanfaatkan untuk menghasilkan uap oleh ketel uap dan menghasilkan uap sebagai penggerak turbin uap. Turbin uap selanjutnya memutar generator listrik
5.      Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan pusat pembangkit yang tidak memiliki ketel uap karena uap sebagai penggerak turbin uap berasal dari dalam bumi. Uap tersebut akan digunakan sebagai penggerak generator yang akan menghasilkan tenaga listrik.
6.      Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit listrik yang menggunakan tenaga hidro atau sering disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada pembangkit listrik tenaga air, energi utamanya berasal dari tenaga air (energi primer). Tenaga air tersebut menggerakkan turbin air dan turbin air memutar generator listrik. Pusat listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer.
Pembangkit Listrik Tenaga Air dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a) Pembangkit listrik tenaga air daerah bukit, memanfaatkan selisih tinggi jatuhnya air yang tinggi.
b) Pembangkit listrik tenaga air daerah datar, memanfaatkan debit air dan tinggi jatuhnya air rendah.
Pembangkit listrik tenaga air banyak dipakai di negara-negara yang memiliki tenaga air sebagai sumber tenaga. Tenaga yang tertimbun dalam tenaga air sangatlah besar dan umumnya baru sebagian kecil yang sudah digunakan. Mendirikan Pembangkit listrik tenaga hydro membutuhkan biaya besar, tetapi keuntungannya adalah ongkos operasi tiap kiloWatt rendah dibanding dengan Pembangkit listrik tenaga thermo. Pembangkit listrik daerah bukit terutama menggunakan air terjun yang tinggi.
Keadaan alam sering membantu meringankan ongkos operasi dan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Hal yang penting ialah mengatur debit air. Debit air selama satu tahun, sedang pusat listrik sehari-harinya melayani pemakaian tenaga listrik, maka reservoir digunakan untuk mengatasinya. Pembangkit listrik tenaga hydro daerah datar kalah populer dari pada pusat listrik daerah bukit. Pembangkit listrik daerah datar mengutamakan banyaknya air sebagai sumber tenaga, sedang terjunnya air adalah hal sekunder. Berhubung dengan ini pusat listrik daerah air letaknya di tepi sungai (sungai kecil) atau di atasnya dam. Dam dibuat sedemikian rupa hingga air mudah dibuang apabila meluap (banjir). Dalam hal ini sulit mengatur debit air, karena sulit menyimpan air yang banyak, sedang tinggi terbatas, sehingga hanya bisa diselenggarakan akumulasi harian. Sebagai alat penggerak mekanis pada pusat pembangkit adalah turbin air.
7.  Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pada pusat pembangkit ini, tenaga nuklir diubah menjadi tenaga listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan PLTU yang menggunakan uranium sebagai bahan bakar dan menjadi sumber energi primer. Uranium mengalami proses fusi (fussion) di dalam reaktor nuklir yang menghasilkan energi panas. Energi panas yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap panas yang dihasilkan ketel uap selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap dan turbin uap memutar generator listrik.
Pembangkit listrik tenaga thermo berada di pusat pemakaian atau konsumen, kecuali Pembangkit listrik tenaga nuklir. Sedangkan Pembangkit listrik tenaga air berada jauh dari pusat pemakaian atau konsumen termasuk pusat listrik tenaga nuklir.
    
Pembangkit listrik yang konvensional biasanya memerlukan bahan bakar untuk bisa beroperasi. Bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik ada yang berbentuk padat, cair, maupun gas. Bahan bakar padat yang banyak digunakan adalah batu bara. Untuk bahan bakar cair dan gas pembangkit listrik banyak menggunakan minyak bumi dan gas bumi.
1.   Bahan Bakar Padat
Batu bara pada dasarnya adalah karbon yang didapat dari tambang dengan kualitas yang berbeda-beda ,karena tercampur dengan bahan-bahan lain yang tergantung pada kondisi tambangnya. Hal-hal yang menentukan mutu batubara , antara lain adalah nilai kalorinya, nilai kalori ini ada dua macam, yaitu nilai atas dan nilai bawah. Nilai atas kalori bahan bakar didapat dengan cara membakar bahan bakar tersebut sebanyak 1 kilogram dan mengukur kalar yang didapat dengan menggunakan calorimeter pada suhu 15oC sehingga uap air yang di dapat dari pembakaran ini mengembun dan melepaskan kalor pengembunnya.
2.   Bahan Bakar Cair
Bahan bakar cair dan gas adalah persenyawaan hidrokarbon, artinya molekulnya terdiri dari atom-atom C dan H. Bahan bakar cair yang banyak digunakan adalah minyak bumi, dan biasa disebut bahan bakar minyak, yang di dapat dari tambang darat maupun tambang lepas pantai dalam bentuk minyak mentah. Minyak bumi ini berasal dari binatang-binatang laut yang tertimbun dalam tanah selama berjuta-juta tahun. Minyak mentah yang di dapat dari tambang, kemudian diolah dalam kilang minyak. Dalam kilang minyak ini, minyak mentah di destilasi sehingga produk dari kilang ada yang berupa minyak hasil destilasi dan minyak sisa destilasi (residu).
3.   Bahan Bakar Gas
Untuk bahan bakar gas pembangkit listrik banyak menggunakan gas bumi, yaitu gas yang didapat dari dalam bumi yang berasal dari kantong gas yang hanya berisi gas. Umumnya BBG dipasok melalui pipa. Pipa pemasok gas adalah milik perusahaan gas atau milik PERTAMINA. Instalasi pipa pemasok gas harus dilengkapi dengan pengatur tekanan, ketup penyetop pasokan, pengukur pemakaian gas, saringan serta penangkap air dan kotoran. Pasokan gas bagi pusat listrik, tekanannya sedapat mungkin harus konstan agar tidak menyebabkan nyala gas (lidah api gas) dalam ruang bakar terganggu yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan penyediaan tenaga listrik.
B. Unit Pembangkit Khusus
Ada beberapa macam pemakai tenaga listrik yang sangat tergantung/memerlukan pasokan daya yang kontinu andal. Untuk mendapatkan pasokan daya yang tinggi kehandalannya, digunakan unit pembangkit khusus yang berupa :
1.      Uninterrupted Power Supply Electronic
Rangkaian dari initerrupted power supply electronic yang mengambil daya dari jaringan PLN, kemudian digunakan untuk mengisi baterai aki melalui penyearah. Dari baterai aki, daya akan dialirkan melalui inverter yang mengubah arus searah menjadi arus bolak-balik ke instalasi pemakai yang memerlukan keandalan tinggi.
2.      No Break Diesel Generating Set
Dalam keadaan pasokan daya dari PLN normal, generator yang memasok pemakai diputar oleh motor sinkron yang mengambil daya dari jaringan PLN. Jika pasokan daya dari PLN hilang, maka kopling mekanis antara roda gila yang diputar motor sinkron dan mesin diesel masuk sehingga mesin diesel tersebut diputar oleh roda gila dan kemudian mesin diesel ini hidup, dan selanjutnya memutar generator sinkron menggantikan fungsi motor sinkron pemutar generator sinkron.
3.   Short Break Diesel Generating Set
Apabila pasokan daya dari PLN hilang, maka dalam waktu tertentu unit pembangkit diesel ini di start secara otomatis oleh baterai aki. Setelah putaran (frekuensi) dan tegangannya mencapai nilai nominal, sehingga pemakai mendapat pasokan dari unit pembangkit diesel bersangkutan. Proses ini membutuhkan waktu kurang dari satu menit.
C. Pembangkit Listrik Non-Konvensional
Pembangkit- pembangkit listrik non-konvensional  merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi yang dapat diperbaharui. Adapun pembangkit jenis ini yaitu adalah :
1.   Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Prinsip dari PLTS ini yaitu terdiri dari sekelompok foto sel yang mengubah sinar matahari menjadi gaya gerak listrik untuk mengisi baterai aki. Dari baterai aki, energy listrik dialirkan ke pemakai. Pada waktu banyak sinar matahari, baterai aki diisi oleh foto sel. Tetapi pada saat malam hari, foto sel tidak menghasilkan energy listrik, maka energy listrik diambil dari baterai aki tersebut.
2.   Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Energi angin akan diubah oleh baling-baling (turbin angin) menjadi energi pemutar generator arus searah. Apabila tegangan generator cukup tinggi, relai tegangan akan menutup sakelar pengisi baterai aki sehingga baterai aki diisi oleh generator. Apabila angin berkurang dan agar tidak terjadi aliran daya balik dari baterai aki ke generator , maka relai daya balik akan membuka sakelar tadi. Pasokan daya untuk pemakai diambil dari baterai aki.
3.   Fuel Cell (Sel Bahan Bakar)
Sebagai bahan bakar di sini adalah H2 dan O2 yang masing-masing dimasukkan ke anode dan katode. Setiap kutub sifatnya berpori dan diantara anode dan katode ini terdapat larutan KOH, yang dimana larutan ini menghasilkan ion OH-.  Fuel Cell telah digunakan dalam kendaraan ruang angkasa dan sedang dalam pengembangan agar pemakainya dapat diperluas, dan diharapkan di masa yang akan dating dapat digunakan secara komersial sebagai sumber energi.


2.3  Turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda air. Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid.

2.4  Generator
Generator ialah mesin pembangkit tenaga listrik, pembangkitan diperoleh dengan menerima tenaga mekanis dan diubahnya menjadi tenaga listrik. Generator set pada umumnya menghasilkan listrik arus tukar satu atau tiga fase. Generator dijalankan dan diatur pemakaiannya melalui papan hubung, dengan demikian pemasangan instalasi ini terutama menyangkut pemasangan dan pengawatan papan hubung tersebut. Untuk melaksanakan instalasi generator haruslah dipikirkan dahulu pondasi generator maupun motor penggeraknya, dalam hal ini generator dan motor penggeraknya telah dirangkai menjadi satu dan dapat dipindah-pindahkan sehingga yang masih harus dipikirkan papan hubung generatornya. Dengan demikian instalasi generator hanyalah penyambungan kabel antara generator dengan papan hubung, sedang pengiriman beban ke pemakai tenaga listrik cukup menyambungkan kabel dari papan hubung. Kegunaan papan hubung ini ialah menghubungkan sumber tenaga dari pembangkit ke pemakai, memudahkan pemeriksaan dan pemeliharaan serta dapat memeriksa jumlah tenaga listrik yang disalurkan ke pemakai. Dewasa ini lebih banyak menggunakan instalasi generator arus tukar sebab generator arus tukar lebih sederhana dan lebih mudah pelayanannya dibandingkan dengan instalasi generator satu arus.
2.5  Transmisi
Pusat-pusat listrik, biasa juga disebut sentral-sentral listrik, terutama yang menggunakan tenaga air, biasanya jauh letaknya dan tempat-tempat dimana tenaga listrik digunakan. Karena itu, tenaga listrik yang dibangkitkan harus dialirkan dengan kawat-kawat transmisi. Saluran-saluran ini membawa tenaga listrik dari pusat-pusat listrik tenaga air atau pusat-pusat listrik tenaga yang lainnya ke pusat-pusat beban ,balik langsung maupun melalui saluran-saluran penghubung. Gardu-gardu induk dan gardu-gardu rele.
Saluran transmisi biasanya dibedakan dari saluran distribusi karena tegangannya. Di Jepang, saluran transmisi mempunyai tegangan 7KV ke atas, sedang saluran distribusi 7KV ke bawah. Di Amerika Serikat, dikenal tiga jenis saluran, yakni, saluran distribusi dengan tegangan primer 4 sampai 23 KV, saluran subtransmisi dengan tegangan 13 sampai 138 KV, dan saluran transmisi dengan tegangan 34,5 KV ke atas. Saluran transmisi yang bertegangan 230 KV sampai 765 KV dinamakan saluran Ultra High Voltage.
Ada dua kategori saluran transmisi: saluran udara, dan saluran bawah tanah. Yang pertama menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada tiang-tiang transmisi dengan perantara isolator-isolator, sedang saluran kategori kedua menyalurkan listrik kabel-kabel bawah tanah. Kedua cara penyaluran mempunyai untung ruginya sendiri-sendiri. Dibandingkan dengan saluran udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk dan sebagainya. Lagi pula, saluran bawah tanah lebih estesis, karena tidak tampak. Karena alasan terakhir ini, saluran-saluran bawah tanah lebih disukai di Indonesia, terutama untuk kota-kota besar. Namun, biaya pembangunannya jauh lebih mahal dari pada saluran udara, dan perbaikannya lebih sukar bila terjadi gangguan hubungan singkat dan kesukaran-kesukaran.
Pada umumnya transmisi dibagi menjadi dua yaitu transmisi udara dan transmisi bawah tanah.
1.   Transmisi udara
Komponen-komponen utama dari saluran transmisi udara, terdiri dari:
1.      MENARA TRANSMISI atau tiang transmisi, beserta pondasinya.
menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi yang bisa berupa menara baja, tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu. menurut penggunannya diklasifikasikan menjadi:
a. Tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu, umumnya digunakan untuk saluran-saluran transmisi dengan tegangan kerja yang relatif rendah (dibawah 70 kV).
b. Menara baja, digunakan untuk saluran transmisi yang tegangan kerjanya tinggi (SUTT) dan tegangan ekstra tinggi (SUTET). menara baja itu sendiri diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, menjadi:
a. menara dukung.
b. menara sudut.
c. menara ujung.
d. menara percabangan.
e. menara transposisi.

2.   Transmisi bawah tanah
Transmisi bawah tanah yaitu transmisi yang menggunakan kabel dibawah tanah ataupun dibawah laut untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke daerah-daerah yang menggunakan sumber listrik tersebut.



BAB III
LAPORAN KUNJUNGAN

3.1  Profil Singkat PLTU Celukan Bawang
Pada awlanya sebelum berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Bali sendiri telah terdapat beberapa pembangkit listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di Bali. Diantaranya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pesanggaran, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pemaron. Namun walaupun sudah terdapat beberapa pembagkit listrik yang menyuplai listrik di Bali, tetapi pada kenyataannya tidak dapat memenuhi kebutuhan listrik di Bali. Berawal dari itu maka PT Energy General Bali dengan menggait dua Investor asing membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang berada di Desa Pungkukan, kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng Bali dengan jarak linier 40 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Buleleng dan 120 km dari pusat pemerintahan (Kota Denpasar) Provinsi Bali. PLTU Celukan Bawang merupakan perusahaan pembangkit listrik swasta yang bernaung dibawah PT General Energy Bali yang pengerjaannya hampir 2 tahun menelan biaya hampir mencapai Rp 8 triliun atau sekitar USD 700 juta yang diinvestasikan oleh China Huadian Engineering Co.Ltd (CHEC) sebagai pemegang saham mayoritas, Merryline Internasional Plt.Ltd (MIP) dan PT General Energy Bali.  PLTU Celukan Bawang memiliki persediaan energi listrik sebesar 1300 MW. Maka, dengan beroperasinya PLTU Celukan Bawang, akan menyumbang 40 persen pasokan listrik dari jumlah energi listrik yang dibutuhkan Bali saat ini.
Selain itu PLTU Celukan Bawang sudah memasok kebutuhan energi listrik ke jaringan Jawa-Bali sebesar 3 x 142 MW. Pasokan tersebut dihasilkan dari pembangkit Unit I, yang sudah mulai beroperasi pertengahan bulan Mei 2015. Sedangkan Unit II  dibanun dengan kapasitas 3 x 142MW dan kontrak PPA (2 x 125 MW) dan Unit III yaitu sebesar 1 x 300 MW, sehingga, PLTU Celukan Bawang pada bulan Juli 2015 sudah resmi beroperasi penuh dengan kapasitas 426 MW.

3.2  Proses Produksi Listrik PLTU Celukan Bawang


PLTU Celukan Bawang merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang dihasilkan dari bahan baku air laut. Air laut di sedot dari laut melalui pipa bawah tanah dan dialirkan melalui bak penampung. Kemudianair tersebut akan dipanaskan menggunakan batu bara yang telah di datangkan sebelumnya menggunakan kapal laut dan disimpan dalam storage coal/tempat penyimpanan batu bara. Menurut Bapak Heni batu bara yang baru datang tidak dapat langsung digunakan untuk menyalakan boiler melainkan harus diolah terlebih dahulu. Batu bara yang baru datang harus di panaskan, di gerus, dan dihancurkan baru kemudian dapat digunakan untuk menyalakan boiler. Selain itu pada PLTU Celukan Bawang ini juga menggunakan minyak solar yang digunakan untuk batubara tersebut agar nyala batu bara cepat. Menurut beliau mengapa bahan bakarnya batu bara tidak bahan bakar yang lain yaitu karena menggunakan batu bara lebih ekonomis dan lebih mudah didapat dibandingkan dengan bahan bakarlainnya seperti minyak. Selain itu batu bara juga memilki temperatur yang panas bila dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
Air yang telah disedot dari laut kemudian akan dipanaskan di boiler dengan suhu tinggi menggunakan batu bara. Dari pemanasan air ini akan dihasilkan uap/steam bertekanan tinggi, kemudian uap bertekanan tinggi tersebut dialirkan melalui pipa menuju turbin. Selain itu pada pembakaran dengan menggunakan batu bara juga dihasilkan gas sisa berupa asap yang akan mengalami penyaringan pada cerobong dan kemudian dibuang ke udara melalui cerobong asap. Sedangkan uap bertekanan tinggi ini akan memutar turbin sehingga turbin berputar. Putaran turbin ini akan dihubungkan ke generator sehingga menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan pada transfomator yang kumudian akan ditranmisikan ke berbagai daerah. Sedangkan sisa dari uap yang memutar turbin akan dialirkan melaui kondesor sehingga mengalami kondensasi atau pendinginan yang akan menghasilakan air panas dan kemudian air panas tersebut ditampung pada suatu kolam sehingga air tersebut menjadi dingin.setelah air tersebut dingin maka akan dialirkan kembali ke dalam boiler sehingga dpanaskan lagi membentuk uap. Begitu terus sehingga akan membentuk sebuah siklus.  
Sebagian air laut juga diubah menjadi air tawar yang akan diunakan untuk proses pemeliharaan alat, dan sisanya akan di alirkan kembali menuju laut setelah mengalami pengecekan terlebih dahulu. Letak antara pipa pembuangan dan pipa penyedotan air laut sengaja diletakkan berjauhan dengan tujuan agar air yang dibuang ke laut mengalami perombakan dengan air lautan, dan agar tidak air yang baru dibuang ke laut langsung masuk lagi sebagai bahan baku uap.

3.3  Tenaga Kerja, Standar Keselamatan Kerja dan Pemantauan Lingkungan PLTU Celukan Bawang
PLTU Celukan Bawang merupakan perusahaan besar yang bergerak pada bidang energi listrik tentu memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak. Tenaga kerja yang dipekerjakan di PLTU Celukan Bawang yaitu tenaga kerja dari Cina dan dari Indonesia. Menurut Bapak Heni tenaga kerja yang berasal dari Cina dipekerjakan pada perusahaan ini karena sebagian besar alat atau mesin yang digunakan pada PLTU ini di datangkan dari Cina sehingga memerlukan tenaga khusus yang menguasai alat-alat tersebut. Memang diakui menurut beliau dengan mempekerjakan warga asing memerlukan biaya yang lebih besar selain itu serta akan mengurangi lapangan pekerjaan untuk warga lokal. Namun walaupun demikian pihak PLTU Celukan Bawang secara bertahap telah mulai dilakukan perombakan tenaga kerja yang berasal dari Cina yaitu dengan tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, bahkan saat ini PLTU Celukan Bawang telah mempekerjakan warga desa setempat. Menurut beliau memerlukan waktu yang sedikit lama untuk mengurangi tenaga kerja Cina dengan tenaga kerja Indonesia karena harus melalui seleksi ketat dan pelatihan-pelatihan penggunaan alat, yang sebagai besar alat berasal dari Cina, sehingga tenaga kerja Indonesia harus dilatih terlebih dahulu dan dibiasakan bekerja dengan mesin-mesin buatan Cina. Bahkan untuk cleaning service pun tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, melainkan orang yang harus sudah mengetahui tentang peralatan-peralatan yang digunakan pada PLTU  tersebut. Namun walaupun demikian usaha untuk mempekerjakan orang lokal terus digencarkan oleh pihak perusahaan, dan dari awal PLTU beroperasi sampai sekarang telah ada peningkatan pekerja lokal yaitu saat ini jumlah pekerja yang berasal dari Indonesia sekitar 200 oran sedangkan jumlah pekerja dari Cina sekitar 150 orang.
Sebagai salah satu perusahaan besar di Bali, PLTU Celukan Bawang tentu sangat memperhatikan keselamatan kerja tenaga kerjanya. Menurut Bapak Heni standar keselamatan kerja di PLTU Celukan Bawang sudah sesuai dengan standar keselamatan kerja nasional. Adapun sistem keselamatan dan kesehatan tenaga kerja di PLTU Celukan Bawang antara lain:
1.      Sistem keselamatan dan kesehatan tenaga kerja sepenuhnya tanggung jawab Department HSE.
2.      Melakukan pengawasan 24 jam terhadap semua pekerja.
3.      Memberikan bimbingan akan kesehatan dan keselamatan kerja.
4.      Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di lokasi proyek
5.      Meminta pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja dari instansi pemerintah terkait.
6.      Membuat standar operasional dalam penggunaan peralatan proyek.
7.      Membuat rencana tanggap darurat.
8.      Memasang “sign Board” di tempat yang dianggap bahaya terhadap keselamatan kerja seperti contoh gunakan helm pengaman, gunakan sepatu pengaman, awas listrik bertegangan tinggi, dan lain-lain.
Selain itu salah satu komponen keselamatan yang sangat penting yaitu sistem pemadam kebakaran. PLTU Celukan Bawang sendiri memiliki petugas damkar yang berjumlah dua unit mobil damkar yang selalu disiagakan. Selain itu PLTU Celukan Bawang juga dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran otomatis melalui smoke dectector yang secara otomatis bekerja apabila mendekteksi asap atau api. Dan ketika terdeteksi ada temperatur tingi maka akan langsung menyemprotkan air.
PLTU Celukan Bawang sebagai sebuah perusahaan listrik yang menggunakan air laut serta batubara juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Secara umum jika dilihat dari letak PLTU Celukan bawang sudah strategis dan jauh dari permukiman penduduk dan dikelilingi dengan tembok beton dan selalu dijaga oleh pihak keamanan. Menurut Bapak Heni selaku narasumber, beliau menyadari bahwa PLTU Celukan Bawang sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi yang menggunakan batubara pasti akan menghasilkan limbah, namun dari PLTU Celukan bawang sendiri telah menyiasati hal tersebut  dengan berbagai upaya agar limbah yang dihasilkan baik dari batu bara dan air laut tidak berbahaya. Misalnya air laut sisa hasil produksi sebelum kembali dialirkan ke laut harus mengalami pengetesan dan pengecekan terlebih dahulu. Apabila semua hasil pengecekan sesuai dengan standar maka baru air sisa tersebut dapat di alirkan ke laut agar kelangsungan hidup makhluk hidup di laut tetap terjaga dan laut pun tidak tercemar. Selain itu menurut beliau asap yang dihasilkan pun sebelum dilepas ke udara harus mengalami perlakuan khusus dengan alat-alat yang telah dipasang pada cerobong asap sehingga gas/asap yang hasilkan tidak begitu berbahaya bagi lingkungan sekitar. Menurut Bapak Heni sebelum gas tersebut dilepas ada beberapa perlakuan seperti penghilangan debu melalui penyemprotan asap dengan air, tujuannya agar asap yang dilepas ke udara tidak mengandung debu maupun bahan-bahan yang mengganggu aktivitas makhluk hidup.
3.4  Pendistribusian dan kontribusi Listrik PLTU Celukan Bawang dalam memasok listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang merupakan sebuah perusahaan swasta bukan perusahaan milik negara sehingga listrik yang dihasilkan akan dijual kepada PLN. Menurut Bapak Heni listrik yang dihasilkan dari PLTU Celukan Bawang tidak semuanya dijual ke pada pihak PLN melainkan juga digunakan untuk pembangkit itu sendiri yaitu sekitar  10% dari total energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU Celukan Bawang. Sedangkan sisanya akan didistribusikan ke daerah di seluruh Bali tidak hanya untuk di daerah Singaraja melainkan jumlah energi yang di distribusikan terbesar yaitu untuk daerah Bali selatan seperti Denpasar dan daerah lainnya. Pendistribusian listrik dari Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang untuk daerah-daerah yang ada di Bali yaitu menggunakan transmisi udara yaitu melalui kabel-kabel yang di pasang dari PLTU Celukan Bawang keluar menuju tempat-tempt yang dituju.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang memiliki peran yang cukup besar dalam memasok kebutuhan energi listrik khususnya untuk daerah Bali. Sejak beroperasi commercial pada bulan oktober 2015, PLTU Celukan Bawang Telah mensuplai kelistrikan pada 150kV subsistem Bali sebesar hampir 50% dengan beban puncak tertinggi sebesar 730MW pada bulan januari 2016.


BAB IV
PENUTUP
4.1     Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik simpulan yaitu sebagai berikut:
1.      listrik merupakan komponen yang penting dan tidak bisa di pisahkan darikehidupan manusa.
2.      Ada bermacam-macam pembangkit listrik seperti PLTA, PLTD, PLTU, PLTN, PLTS dan lain-lain.
3.      PLTU Celukan Bawang merupakan sebuah perusahaan swasta yang menyuplai listrik sebanyak 4% untuk daerah bali.
4.      Proses produksi listrik dimulai dari air lait yang dipanaskan menggunakan batu bara sehingga menghsilkan uap yang bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator.
4.2 Saran
            Listrik merupakan omponen yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa listrik manusia tidak akan dapat beraktifitas secara maksimal. Maka dri itu kita harus menggunakan istrik secara efisien dan tepat guna.


DAFTAR PUSTAKA
Afandi, A.N. 2010. Operasi Sistem Tenaga Listrik Berbasis EDSA. Yogyakarta: Gava Media.
Arismunandar, Artono. 2005. Teknik Tenaga Listrik. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Daryanto. 2002. Pengetahuan Teknik Listrik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hutauruk, T.S. 2003. Transmisi Daya Listrik. Jakarta: Erlangga.
Marsudi, Djiteng.2011. Pembangkitan Energi Listrik, edisi kedua. Jakarta: Erlangga.

2 komentar:

  1. artikel yang baik, bisa bermnfaat tambah ilmu. trimkasih
    slam kenal
    https://www.jualboiler.com/blog/

    BalasHapus
  2. BWT - Anti korosi berfungsi untuk menghambat terbentuknya kerak pada boiler sekaligus memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap serangan korosi pada permukaan logam jenis besi dan tembaga maupun logam campuran pada boiler sistem / Hot water jenis resirkulasi . Chemical ini digunakan khusus untuk perawatan boiler.

    Spesifikasi :
    - Bentuk : Cair
    - Kemasan : 30 Liter/pail

    Untuk info lebih lengkap silahkan menghubungi nomer kami.(081310849918)
    terimakasih.

    BalasHapus